Tampilkan postingan dengan label Al Ihya Dramaga. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Al Ihya Dramaga. Tampilkan semua postingan

Rabu, 22 Februari 2017

Pelepasan Wisudawan dan Wisudawati

Dramaga (23/2). Alhamdulillahirabbil Alamin, Rabu malam kemarin, telah dilaksanakan acara pelepasan santri-santriyat yang telah wisuda. Acara ini dilaksanakan di majelis Al-Ihya.

Seluruh santri-santriyat dan asatidz Al-Ihya Dramaga mengucapkan selamat wisuda kepada
1. Fitri Ernawati, S. P
2. Muhammad  Fatah Yasin,  S. KH
3. Nurjanan,  S. Pt

Ustadz Ece berpesan,
Hidup harus berguna untuk islam
Sebaik-baiknya orang adalah yg bermanfaat untuk orang lain
Jangan jadi orang egois
Berakhlak yang baik

Itu yang diajarkan Rasulullah kepada kita, agar menjadi baik

Semoga wisudawan dan wisudawati bermanfaat bagi masyarakat, kembangkan pertanian di masyarakat, jangan lupa mengajak masyarakat terus beribadah

-Azib E/intp52

Selasa, 21 Februari 2017

Kuliah Subuh Ust Dudi

Menurut Imam Al Ghozali dalam kitab Minhajul 'abidin: Cita-cita atau angan-angan (Angan angan yg menggebu tanpa dibarengi dengan ilmu untuk mencapainya) adalah maksiat yang nyata/jelas. Kamu mengira ini adalah suatu niat baik dibarengi suatu kebodohan. Karena kebodohanmu dalam membedakan keduanya dan kamu bertaqorub di satu sisi. Begitu pula kamu menjadikan sesuatu yang kacau dan murka. Kamu menyangka itu bentuk merendahkan hati untuk bertaqorub ilalloh, ini adalah perbuatan riya yang nyata.

Dan kamu menganggap itu memuji Allah. Kamu menghitung-hitung atas ujian Allah dari perbuatan maksiat menuju pada taat, dan menghitung-hitung pahala besar di tempat-tempat besar. Menurut Imam Al Ghozali Anda berada pada kewururan yang jelek. Ini merupakan satu bentuk maksiat yang jelek dilakukan pelaku ibadah tanpa ilmu. (Contoh: kamu melakukan wudhu yang salah namun tetap dilakukan sampai tua).

Oleh sebab itu maka sesungguhnya dalam mengamalkan amalan yang dzohir ada keterikatan dengan yang sifat bathiniyah, itu bisa memberikan kemaslahatan dan kemaksiatan.

Pertanyaan yang muncul : "perbuatan bathil itu seperti apa?". Diantaranya yaitu tidak ikhlas, riya, ujub, menyebut-nyebut pemberian dan sebagainya.

Wallohu a'lam

Kontributor: Nabila

Minggu, 05 Februari 2017

Sebab Ujub dengan Pendapat yang Salah

Kuliah Subuh
Oleh : ust Oman

Pendapat tersebut salah, tapi orang tersebut merasa benar. Walaupun ada yang mengingatkan, dia tidak akan berhenti. Namun kalau sadar, mudah mengingatkannya. Ini termasuk paling susah mengobatinya.

Seperti ini pengobatannya harus menyeluruh karna penyakitnya paling susah. Dia harus curiga pada pemahamannya, harus ada bukti, dasar yang mahsyur, yang shahih, kemudian akalnya harus jalan.
Seperti misal: ada orang yang keukeuh pakai celana dibawah mata kaki itu haram. Padahal dalam haditsnya, kanjeng Rosul mengatakan haram bila ada "ciri"nya. Cirinya adalah orang takabur. Org tersebut sengaja memakai celana dibawah mata kaki karna mempunyai sifat takabur.
Sayyidina Abu Bakar pernah memakai celana hingga melewati mata kaki. Para sahabat bertanya pada Rasulullah bagaimana jika spt itu. Lalu Rasulullah menjawab bahwa sayyidina Abu Bakar bukanlah orang takabur. Jadi tidak apa.

Di masa sekarang ini, malah orang-orang memakai celana diatas mata kaki, yang ingin dilihat orang lain sebagai yang paling mengikuti sunnah. Khawatir ada takaburnya.

Rasul dulu betisnya pernah tersingkap lalu muka beliau memerah sebab malu sekali. Namun sekarang, orang2 yang memperlihatkan betisnya bangga sekali.

Artinya boleh pakai seperti itu asal jangan takabur.

Seseorang tak mengetahui dalil aqli dan naqli, dan syarat2nya, dan kesalahan2 pada pemahamannya kecuali dengan kecerdasan yang sempurna. Akal yang tembus. Pemikiran yang luas dan sungguh2 dalam mencari ilmu. Dan terus2an mempelajari Al Quran dan sunnah, tidak berhenti. Manusia itu tidak sampai pada dalil yang syari' dan tahu bahwa dia salah, kecuali bila memiliki kecerdasan yang sempurna, akal yang tembus dan sungguh2 dalam belajarnya. Tidak berhenti membaca dan sunnah, dan selalu berkumpul di majelis ilmu.
Ilmu yang tidak bertambah, biasanya pemahamannya akan salah.

Kita harus cinta kepada Allah dan cinta pada apa2/ orang yang dicintai Allah. Yaitu ulama (ahli ilmu). Makanya karna kita cinta sama Allah, ketika kita melihat perbedaan pada ulama dengan pendapat kita, jangan langsung kita salahkan. Tabayyun dahulu karna beliau sudah berijtihad. Seperti kisah nabi musa dan nabi khidir.

Kalau tidak bisa memahami/memegang semua mahdzab, sebab bingung, pegang satu saja. Kita harus yakini pula, tauhidnya kuat. Harus beri'tikaf sesungguhnya Allah itu Esa. Tidak ada yang semisal Allah. Allah Maha Melihat. Maha Mendengar.

Kontributor: Ade Gusalinda

Rabu, 01 Februari 2017

Ghosob

Kajian umum PPM Al Ihya Dramaga
Sabtu 28 Januari 2017
Oleh Ustadz Dudi Supendi

Fiqih Muhazab hal:371

Ghosob adalah menggunakan barang orang lain tanpa izin. Apabila seseorang mengambil hak oranglain dengan cara menghosob dan barang ghosoban tersebut dicampurkan dengan barang lain yang sejenis sehingga sulit dipisahkan lalu bagaimana kah dengan penggantian nya?

Misalnya barang ghosoban tersebut adalah minyak dan dicampurkan dengan minyak lagi,  maka hal ini perlu diperhatikan.  Apabila pencampurannya sejenis dan senilai maka untuk pengembaliannya bisa mengambil senilai 1 sho dengan alasan dikarenakan adanya udzur yang tidak mungkin dapat di pilah pilih atau dipisahkan. Sehingga boleh dikembalikan sebagian dari barang ghosoban dan sebagian dari yang lain yang penting jenis  sama dan ukurannya sama.

Namun bagaimanakah jika dikembalikan dengan jenis lain tapi memiliki harga yang sama sementara  orang yang dighosob meminta barang semulanya kembali?
Ada 2 pendapat dalam pengambilan keputusan  ini.
1. Menurut pendapat yang bersumber  pada Al-Quran yaitu boleh memilih dari barang yang dighosob tidak yanh sejenis atau bukan dari barang yang dicampurkan tadi karena jelas tidak mampu mengembalikannya
2. Menurut pendapat  Abu Ishak dan Ali bin Abu Khuairoh yaitu harus mengembalikan dari barang yang bercampur  tadi karena dianggap mampu mengembalikannya.

Waalualam

Kontributor: Tia Septiani (Bio 50)
___________________________
#santrialihya
#alihyadramaga

Jumat, 27 Januari 2017

Sudah Benarkah Sholat kita?

Jumat,  27 januari 2017

Kajian umum kitab Ihya Ulumuddin Jilid 1

KH Ece Hidayat

Sholat 5 waktu merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh seluruh  umat Islam.  Namun telah benarkah sholat  kita ? Sesungguhnya Kadar kekhusuan atas sholat yang kita lakukan hanyalah kita dan Allah yang dapat menilai.
Di dalam kitab Ihya Ulumudin jilid 1 halaman 34 menjelaskan tentang tauhid, bahwasannya ka'bah bukanlah arah tempat Allah berada melainkan hanyalah sebagai simbol persatuan umat Islam.  Karena sesungguhnya  ليس كمثله شيء و هو السميع البصير "Tidak ada yang menyerupainya dalam segala sesuatu dan ialah yang maha mendengar lagi maha melihat"

Maka dalam bacaan sholat apakah  yang di maksud dengan "wajah" pada doa iftitah?
اني وجهت وجهي للذي....... الح
"Aku hadapkan wajahku kepada tuhan ....." Apabila yang dimaksud dengan wajah adalah wajah secara dzohir (muka)  maka tidaklah kita tunjukan wajah kita  keseluruh arah padahal ka'bah bukanlah arah terhadap yang menciptakan langit dan bumi.
Apabila  wajah yang dimaksud  adalah hati maka inilah yang dicari oleh para Ahli Ibadah.  Bagaimanakah cara membenarkan orang yang sholat namun hatinya kemana-mana?  Sah/tidak kah sholatnya?  Bisa sah sholatnya namun ganjarannya berkurang.
Jauhkan hati kita dari Harta, kemegahan dan mencari-cari bagaimana  mendapatkan kebahagiaan  dunia ketika kita sedang melaksanakan  sholat.  Alangkah afdolnya sholat kita ketika lisan kita berdoa dan hati yang menerjemahkannya. Karena doa tanpa diresapi dengan hati adalah bohong adanya.
Maka marilah kita berusaha menghadirkan hati kita  ketika sholat, minimalnya ketika kita Takbiratul Ihram.

Wallahualam

Kontributor: Tia Septiani (Bio 50)
____________________________
#santrimahasiswa
#alihyadramaga

Senin, 16 Januari 2017

Pelantikan Pengurus ISMA 2017

Dramaga (17/1), Dengan mengucap Alhamdulillah pengurus ISMA (Ikatan Santri Mahasiswa Al-Ihya) 2017 telah dilantik tadi malam, Senin 16 Januari 2017. Pelantikan dipimpin oleh Ustadz Ece Hidayat selaku pengasuh pesantren.

Ustadz selalu mengingatkan santri-santriyat untuk mematuhi nidzom pesantren. Beliau juga menyarankan kepada pengurus baru terkait program qiyamullail, puasa sunnah dan peningkatan prestasi akademik. Semoga kepengurusan ini menjadi amanah yang berkah.

Pelantikan ini merupakan kelanjutan dari acara Musyawarah Besar ISMA pada tanggal 1 Januari kemarin dengan terpilihnya Bayu Chairu Mahad sebagai ketua santri dan Isra Miyanti sebagai ketua santriyat. Kepengurusan ini akan berjalan selama setahun ke depan.
Berikut susunan kepengurusan ISMA terbaru:

Ketua Santri: Bayu Chairu Mahad
Ketua Santriyat: Isra Miyanti
Bendahara Santri: Qomarul Huda
Bendahara Santriyat: Deviliani Pratiwi

Divisi Keagamaan dan Keilmuan
Kadiv: Sitta Mujahid
Anggota:
Hamzah Alfarisi
Himmatul Ulya
Tia Septiani
Siti Nurul Fadhilah
Zulfa Ulinnuha
Nurul Hidayah

Divisi Syiar dan Media
Kadiv: Ikbal Muzaki
Anggota:
Ahmad Mukhlis H
Kholilah Dzati Izzah
Nabila Zahra
Azib Ernawati
Nur Habibah
Annisa Fajar

Divisi Keamanan dan Kebersihan
Kadiv: Ilham Akbar
Anggota:
M Kholilurrahman
Ahmad Fauzi Ridwan
Siti Robiah Adawiyah
Qurrotu Ayunin
Sheila Fauziyyah J
Fitri Afina Radityani
Yuliana Lailatul M

Madrasah Diniyah
Kepala: Ade Gusalinda
Bendahara: Nila Nur Hidayah

(Editor: Syidia)

Biografi Habib Abdullah Bin Muhsin Alathas(Empang Bogor)

Masjid An-Nur Jl.Lolongok Empang Bogor.
Masjid keramat Empang ini didirikan sekitar tahun 1828 masehi. Pembangunan masjid ini diprakarsai oleh para habaib dan ulama-ulama besar di Indonesia waktu itu.

Di areal komplek masjid keramat ini terdapat rumah peninggalan Habib Abdullah yang sekarang di tempati oleh Kholifah masjid, Habib Abdullah bin Zain Alathas. Didalam rumah ini pula masih ada peninggalan-peninggalan dari Habib Abdullah Bin Mukhsin Al athas.

Dibelakang masjid inilah bersemayam tokoh besar Waliyullah Al Habib Abdullah Bin Mukhsin Al Athas atau yang populer dengan sebutan Mbah Empang atau Buyut Empang Bogor.

Al Habib Abdullah Bin Mukhsin Al Athas dimakamkan, bersama dengan makam putra putrinya yakni ;
Al Habib Mukhsin bin Abdullah Al Athas,
Al Habib Zein bin Abdullah Al Athas,
Al Habib Husen bin Abdullah Al Athas,
Al Habib Abubakar bin Abdullah Al Athas,
Syarifah Nur binti Abdullah Al Athas.

Juga salah satu murid kesayangannya yaitu ; Al Habib Habib Alwi bin Muhammad bin Thohir,
Dan satu lagi makam ulama besar yang wafat pada tanggal 26 maret 2007 ;Al Walid Habib
Abdurrohman bin Ahmad Assegaf.Jadi dalam satu ruangan terdapat tujuh makam Habaib.

Al Habib Abdullah Bin Mukhsin Alathas
Habib Abdullah Bin Mukhsin Bin Muhammad Bin Abdullah Bin Muhammad Bin Mukhsin Bin Husain Bin Syaikh Al Qutub, Al Habib Umar Bin Abdurrohman Al Athas, dilahirkan di desa Kasri daerah Hurah Hadramaut pada hari selasa 20 jumadil awwal 1265 hijriyyah ( ada yang meriwayatkan tahun 1275 H ).

Sejak kecil Habib Abdullah mendapatkan didikan langsung dari orang tuanya. Habib Abdullah kecil belajar Al Qur’an kepada Mu’allim Syaikh Umar Bin Faraj Bin Sabah. Prestasi Habib Abdullah sangat memuaskan. Beliau berhasil menghafalkan Al Qur’an dalam usia 17 tahun.

Setelah puas mereguk berbagai diiplin ilmu di kampung kelahirannya, Habib Abdullah Bin Mukhsin menunaikan ibadah haji yang pertama pada tahun 1284.

Selang beberapa tahun kemudian setelah Habib Abdullah kembali ke tanah kelahirannya,beliau menunaikan ibadah haji lagi untuk yang ke dua kalinya.

Namun setelah selesai dari menunaikan ibadah haji di Makkah Al Mukarromah, Habib Abdullah bin Mukhsin tidak kembali ke tanah airnya di Hadramaut. Habib Abdullah bin Mukhsin langsung menuju ke Indonesia. Dan pulau Jawa menjadi pilihan habib Abdullah bin Mukhsin. Beliau berguru kepada Habib Ahmad bin Muhammad Bin Hamzah di Pekojan, Azzawiyah.

Habib Abdullah Bin Mukhsin juga lama berguru kepada Al Habib Ahmad Bin Muhammad Al Athas Pekalongan. Hubungan Habib Abdullah dengan Habib Ahmad gurunya, terjalin sangat erat. Dari Habib Ahmad Pekalongan, Habib Abdullah banyak mendapat manfaat kerohanian yang sangat mendalam.

Perjalanan Ke Empang Bogor
Dari sumber periwayatan yang lain di ceritakan, bahwa awal pertama kedatangan Habib Abdullah ke Indonesia pada tahun 1800 Masehi adalah atas perintah dari salah satu guru beliau, yakni Al Habibul Imam Abdullah bin Abubakar Alaydrus.

Awalnya habib Abdullah di utus untuk pergi ke Mekkah. Sesampainya di Mekkah, habib Abdullah melakukan sholat sunnah pada malam hari. Dan ketika tertidur Habib Abdullah mimpi di datangi oleh Rosulallah Saw. Entah apa isi mimpi itu, yang jelas pagi harinya Habib Abdullah bergegas untuk meninggalkan tanah suci dan menuju ke Indonesia.

Sebagaimana di ceritakan di atas, Habib Abdullah awal mula ke Indonesia bertemu dengan Habib Ahmad bin Hamzah Alathas Pekojan. Kemudian Berguru pula kepada Habib Ahmad bin Muhammad Al Athas Pekalongan.

Dan Habib Abdullah juga berziarah kepada Habib Husain Alaydrus Luar Batang.
Oleh Habib Husein Luar Batang Habib Abdullah di suruh untuk mengembangkan dakwah Islamiyyah ke Empang Bogor. Beliau datang dengan tidak membawa apa-apa waktu itu.

Bahkan pada zaman itu kawasan Empang belum ada penghuninya. Namun dengan kekaromahan beliau, Allah SWT merubah kawasan Empang yang sepi menjadi kawasan yang padat penduduk,seperti sekarang ini.

Lokasi makam ini bisa dijangkau dengan angkutan kota. Dari terminal Baranang Siang naik angkutan kota nomer 06 atau 05turun di depan Swalayan BTM.