Tampilkan postingan dengan label Kajian Islami. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kajian Islami. Tampilkan semua postingan

Kamis, 12 Januari 2017

3 (TIGA) HAL YANG DICINTAI DI DUNIA INI

Rasulullah bersabda: “Tiga hal yang dicintai olehku dari perkara duniawi yaitu minyak wangi , wanita dan ketenangan jiwaku (ketika bermunajat) dalam shalat.”
Dan Abu Bakar Ash Shiddiq berkata, “Dan tiga hal yang dicintai olehku dari perkara dunia yaitu duduk dihadapan anda (Rasulullah), membaca shalawat kepada anda, dan menginfakkan hartaku kepada anda.”
Dan bahwasanya Abu bakar telah menginfakkan hartanya kepada Rasulullah sebanyak 40.000 dinar
Dan umar berkata: “Dan tiga hal yang dicintai olehku dari perkara dunia yaitu perintah untuk kebaikan (Al-Ma’ruf), melarang dari kemungkaran, dan menegakkan ketentuan-ketentuan (syariat)”.
Dan dari sahabat Utsman berkata, “Dan tiga hal yang dicintai olehku dari perkara dunia yaitu memberi makan, menebarkan salam (perdamaian), dan shalat di waktu malam sementara manusia tertidur.”
Dan sahabat Ali berkata, “Dan tiga hal yang dicintai olehku dari perkara dunia yaitu memukulkan pedang, puasa di musim panas, dan menjamu tamu.”
Lalu turun malaikat jibril, dan berkata, “Wahai Rasulullah, dan tiga hal yang dicintai olehku dari kalian yaitu turun kepada para nabi, menyampaikan risalah kepada rasul dan memuji dengan ucapan Alhamdu Lillahi Rabbil ‘Alamin.”
Kamudian malaikat jibril berkata: “Sesungguhnya Allah berfirman: ‘Tiga hal yang dicintai oleh-Ku dari kalian yaitu lidah yang selalu berdzikir, hati yang bersyukur, dan tubuh yang sabar mengemban cobaan (ujian)’.”
Beramal kebajikan dengan semua ini adalah termasuk dari tanda-tanda cinta bagi orang yang berharap untuk bisa masuk kedalam sabda Rasulullah, “Barang siapa yang mencintaiku niscaya ia akan bersama-sama aku di syurga.”
Dan ketika hadits ini sampai kepada imam-imam yang empat.
Imam Abu Hanifah berkata: “Tiga hal yang dicintai olehku dari duniamu, yaitu menghasilkanilmu disepanjang malam, meninggalkan untuk bermegah-megahan dunia dan tinggi-tinggian kedudukan, dan hati yang sunyi dari cinta kepada dunia.”
Imam Malik berkata: “Tiga hal yang dicintai olehku dari duniamu, yaitu selalu bertetangga berada dekat Raudhah Rasulullah dan senatiasa berziarah ke makam beliau, dan memuliakan ahlul bait Rasulullah.”
Imam Asy Syafi’i bekata: “Tiga hal yang dicintai olehku dari duniamu yaitu berbudi pekerti dengan sikap kasih sayang, meninggalkan sesuatu yang menyebabkan pemaksaan, dan mengikuti dengan tata cara tashawuf.”
Imam Ahmad berkata: “Tiga hal yang dicintai olehku dari duniamu yaitu mengikuti Rasulullah di dalam semua hadits-haditsnya dan menuai keberkehan dengan cahaya-cahaya ilmu beliau, dan menempuh jalan dengan mengikuti jejak-jejak beliau.”
(Sumber: Kitab Bahjatul Wasail bi Syarhi Masail, syakh Muhammad Nawawi Albantani).

Senin, 11 April 2016

Mengukur SIkap Takabbur dengan Menguji Diri Sendiri

gambar: nu.or.id
Kitab Ihya 'Ulumuddin Jilid 3 Halaman 357
Kuliah Subuh, 10 April 2016

Sebagai pengobatan terhadap sikap takabur, perlu diadakan ujian apakah dirinyya sudah tersebas dari sikap takabur melalui ujian ujian berikut. Perlu membiasakan diri bersikap baik sebagai latihan penyembuhan terhadap sifat takabur, diantaranya:

Pertama, Munadhoroh (diskusi) yang dilakukan dengan teman. Apabila secara jelas terlihat temannya lebih unggul kemudian ada perasaan berat menerima, berat mengikuti, berat untuk memperhatikan ilmunya, berat untuk menerima hasil diskusi maka menunjukkan masih adanya rasa takabur yang tertanam dlam hati. Dan ingatkanlah diri untuk bertaubat kepada Alloh dan sibukkan hati untuk memperbaiki diri. Menguji diri  yang dilakukan dengan ilmu, dengan mengingat tentang keburukan diri dan mengingat akibat yang ditimbulkan dari sifat takabur, ingatlah bahwa Sifat takabur hanya pantas dimiliki oleh Alloh swt. Menguji diri yang dilakukan dengan amal, dengan memaksakan hal yang terasa berat, misalnya melatih lisannya untuk memberikan pujian dan menganggap dirinya adalah orang yang lemah, serta mengambil faidah dari teman. Berlatih untuk mengakui kesalahan, semoga Alloh memberikan balasan atas usaha yang kita lakukan. 
Hikmah dari diskusi adalah, ilmu merupakan harta seorang muslim, apabila mendapatkannya maka kita wajib bersyukur telah diberikan ilmu. Keutamaan ilmu menurut Sayyidina Ali kw., Keutamaan ilmu dibanding dengan harta yang lain, ilmu adalah harta yang tidak dapat dicuri. 
sikap-sikap tersebut apabila sering dilakukan maka akan menjadi tabiat kita dan akan hilang beratnya hati untuk menerima keunggulan orang lain.
Apabila masih adanya perasaan berat memberika pujian dalam keadaan sepi, tetapi tidak berat dalam melakukan pujian dalam keadaan ramai maka mengindikasikan masih adanya rasa takabur.

Ihya Ulumuddin Jilid 4 Halaman 258
Ketika Abu Abdulloh Al-Kursyi ditanya tentang tawakal, beliau menjawab, "Tawakal adalah keterkaitan hati kepada Alloh dalam segala hal. Kemudian, ditambahkan pula bahwa tawakal adalah meninggalkan setiap sebab yang dapat menyampaikannya pada sebab tersebut. Seperti diceritakan dalam Kisah Nabi Ibrahim as. yang akan dibakar oleh Raja Namrud. Ketika Nabi Ibrahim as. dimasukkan dalam tumpukan kayu bakar, Jibril datang tanpa adanya perintah dari Alloh dan bertanya kepada Beliau, "Apakah engkau membutuhkan pertolonganku?", kemudian Nabi Ibrahim menjawab," Aku tidak butuh pertolonganmu." Nabi Ibrahim meninggalkan keyakianan bahwa Malaikat Jibril dapat menolong dan hanya berkeyakinan bahwa hanya Allah yang dapat memberikan pertolongan. Maka Allah memerintahkan Malaikat Jibril untuk datang menolong Nabi Ibrahim as.  

Kontributor: Isna Nur Arifina (GM 50)

Minggu, 03 April 2016

Rangkuman Kuliah Subuh 1 April 2015

Kitab Shofatut Tafaasir

Dalam QS Asy-Syuara ayat 220 Allah SWT berfirman, yang artinya: “Sesungguhnya Dia adalah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”. Allah SWT Maha Mendengar, bermakna, Maha mendengar terhadap apa yang kita katakan dengan suara yang keras maupun apa yang kita katakan dalam hati sekalipun. Allah pun maha mengetahui terhadap apa yang kita sembunyikan tidak ada yang luput dari pengetahuan Allah dan penglihatan Allah. Maka berhati-hatilah dalam bertindak,  apa yang kita katakan dan apa yang kita niatkan karena Allah menjadi saksi atas semuanya.
Baru-baru ini  muncul sekolompok orang yang  menyatakan bahwa Al-quran di turunkan oleh syaitan.  Entah atas dasar apa orang-orang tersebut berfatwa seperti itu. Nyatanya Allah SWT telah berfirman bahwa syaitan itu diturun kan kepada orang-orang yang berdusta, orang-orang yang berbuat dosa dan selalu berbuat pada keburukan. Syaitan adalah makhluk terkutuk bertugas menggoda umat manusia. Selalu mendustakan terhadap apa yang diturunkan kepada Rosul jadi mana mungkin syaitan lah yang menurunkan Al-Quran.
Syaitan itu memiliki hawa nafsu dan tidak berakal, Malaikat itu tidak memiliki hafa nafsu namun berakal sedangkan manusia sendiri memiliki keduanya yaitu hawa nafsu dan akal pikiran.  Setiap hal yang baik yang dilakukan manusia bisa mencapai derajat malaikat (tidak memiliki nafsu dan berakal sehat) sedangkan untuk perbuatan yang buruk akan sama derajatnya dengan syaitan.  Maka derajat manusia yang patuh dan taat kepada Tuhannya lebih tinggi derajatnya dari malaikat sekalipun karena telah bisa membentengi hawa nafsu nya.


Kitab Ihya Ulumudin Jilid 1 Halaman 48

Sungguh mulia nya seseorang yang memiliki ilmu. Orang yang berilmu akan di angkat derajatnya oleh Allah SWT. Menuntut ilmu harus lah memiliki adab maka niscaya  berkah Ilmu tersebut. Salah satu adab ketika seseorang akan menuntut ilmu yaitu harus hormat kepada guru, hormat kepada ilmu dan hormat kepada kitab ataupun buku yang berisi ilmu tersebut. Dimulai dengan berwudhu sebelum menuntut ilmu atau mengajarkan ilmu akan menambah keberkahan ilmu tersebut.
Diriwayatkan Harun Arosyid  yang meminta Imam Malik untuk datang ke rumahnya mengajarkan ilmunya kepada anaknya. Kemudian berkata Imam Malik, “Mudah-mudahan Allah memuliakanmu, ya Amir. Andaikata kamu memuliakan ilmu maka akan mulialah ilmu itu dan apabila kau menghinakan ilmu maka akan hinalah ilmu itu. Ilmu itu mendatangi bukan didatangi." 
Secara tidak langsung Imam malik meminta agar anak dari Harun Arosyid untuk datang kepadanya di sebuah majlis agar mendengarkan dan menuntut Ilmu bersama orang-orang yang lainnya. Pelajaran yang bisa diambil bahwa lebih mulia orang yang mendatangi guru untuk menuntut ilmu dibandingkan yang meminta guru untuk datang kerumah mengajari ilmu. Menuntut ilmu pun memerlukan adab yang baik agar Allah meridhoi dan memudahkan kita dalam menuntut Ilmu.

Kontributor :Tia Septiani (Biologi IPB/50)


Senin, 28 Maret 2016

Ketika Dzu Nun Ditanya tentang Tawakal

pict soure: secure.static.tumblr.com
Kitab Ihya Ulumuddin 4
Kuliah subuh Al Ihya
Oleh: ust. Abdurrahman
27/3/2016
____________________

Tawakkal

Dzu Nun pernah ditanya perkara tawakkal, lalu beliau menjawab,
"Mencabut dari segala yang dipunyai dan memutuskan segala sebab".

Tergambar bahwa Dzu Nun sudah terputus dari perkara duniawi, derajatnya tinggi, hidupnya sudah dipasrahkan hanya pada Allah.

Dari jawaban Dzu Nun ada 2 hal:
1. Tauhid; segalanya di dunia dan akherat hanya milik Allah, Allah Ar Razzaq, Dialah yang memberi rizki pada semua makhluk, bahkan hewan melata sekalipun dijamin rizkinya oleh Allah.
2. Af'al; perbuatan atau segala usaha yang kita lakukan hanya sebab dari suatu kejadian, kita harus memutuskan segala sebab itu. Semua yang terjadi adalah kehendak Allah,  bukan hasil usaha kita karena usaha kita hanya syarat memperoleh hasil. Kita kenyang karena Allah, kita kaya karena Allah.


Dzu Nun menambahkan,
"Tawakkal yaitu melemparkan jiwa pada ibadah dan keluarkan diri dari sifat ketuhanan (kesombongan)"
____________________
#Syidia
@alihya_darmaga

Minggu, 27 Maret 2016

Tukang Sepatu yang Lebih Tinggi Derajatnya dari Ahli Ibadah

sumber gambar: 3.bp.blogspot.com
Kitab Ihya Ulumuddin 3
Kuliah subuh Al Ihya
Ahad, 27/3/2016

Orang yang baik itu ketika melihat keburukan orang lain bukannya bangga, tapi berfikirlah bahwa bisa saja orang orang itu lebih baik dari kita, kita harus khusnudzon.
Benar, seseorang merasa takut jika memandang orang lain lantas merasa lebih baik darinya, ini adalah keutamaan dari Allah.
itu lebih baik dari kita, kita harus khusnudzon.

Dikisahkan seorang ahli ibadah menghabiskan hari-harinya hanya beribadah di gunung, suatu saat ia bermimpi dan dikatakan,
"Kamu datanglah kepada tukang sepatu, mintalah ia untuk mendo'akanmu".
Akhirnya ahli ibadah itu datang kepada tukang sepatu dan bertanya tentang amalnya karena rasa herannya.
"Aku puasa di siang hari, usaha untuk disedekahkan dan untuk keluarga, sore pulang ke rumah," jawab tukang sepatu itu. (Ada qoul yang mengatakan bahwa hartanya dibagi 3: sodaqoh, keluarga, dan tabungan).

Lalu ahli ibadah itu bertanya-tanya, tukang sepatu baik tapi kenapa ia tidak menghabiskan harinya untuk beribadah di gunung.
Akhirnya ahli ibadah pulang, dan bermimpi lagi, dikatakan:
"Kembalilah ke tukang sepada, tanyakan tentang kuning telur yang ada di muka"
Ahli ibadah datang lagi dan bertanya. Tukang sepatu itu menjawab,
"Aku tidak melihat orang kecuali yang ada didiriku adalah orang itu selamat, dan akulah yang celaka"
Ahli ibadah terkejut, dan menyadari bahwa tukang sepatu itu lebih tinggi derajatnya daripada dia.

Kontributor: Nurul H (AGH 50)
____________________
#Syidia
#alihya_darmaga

Jumat, 25 Maret 2016

Mutiara Hikmah: Resume ngaji bareng Ust. Abdurrohman (Galuga, 24 Maret 2016)

Sayyidina Abu Bakar Shidiq  berkata:
"Barang siapa yang masuk ke alam kubur tanpa bekal ibarat masuk lautan tanpa perahu"

Ini jadi peringatan bagi kita yang masih hidup untuk mempersiapkan bekal yang banyak.
Dunia adalah tempat menanam dan kita akan memanen di akhirat. Tanamlah yang baik baik.
Sawah dan tanaman didunia bisa dijual beli, tapi tanaman (baca: amal) akhirat tidak bisa dijualbelikan, kecuali biidznillah, syafaat Rasul.Tiap amal ditanggung sendiri sendiri.
Yang disebut bekal yaitu amal sholih. Dan sebaik baiknya bekal adalah taqwa.

Rasullulloh bersabda:
"Kamu harus kasihan terhadap orang meninggal, karena mereka ibarat orang tenggelam di lautan."
Dikasih papan/pelampung  aja udah seneng.Tolonglah!
Ada amalannya yaitu lakukan sholat Unsi/hadiah. Ini akan jadi penolong,  akan jadi teman di kuburnya.
Syarat sholat Unsi, pelaksana sholat sudah mengetahui mayit dan pernah bertemu.
Caranya dilakukan malam pertama ba'da  sholat maghrib 2 rakaat. Bacaan tiap rakaat adalah fatihah, ayat kursi 1 kali,  At Takatsur 1 kali, Al ikhlas 11 kali. Setelah salam, hadiah doa dikhususkan kepada jenazah. Sebut namanya fulan bin fulan.

"Barang siapa yang melakukan sholat ini setiap malam misal buat orang tua kita, paman kakek nenek kita, dll secara  bergantian, maka Alloh tidak akan  mematikan dulu sebelum dia melihat tempatnya di surga nanti".
Wallohu a'lam.

Sayyidina Umar Bin Khotob berkata:
"Mulia dunia dengan harta, mulia akhirat dengan amal sholih."
Tidak akan kuat mengurusi urusan dunia kecuali dengan harta (uang) dan tidak akan kuat mengurusi akhirat kecuali dengan amal sholih.

Sayyidina Utsman Bin Affan berkata:
"Bingung dunia jadi gelap hati,  bingung akhirat jadi cahaya hati."
Sibuk urusan dunia akan bikin hati gelap, hati khawatir, cemas, galau. Sibuk dan bingung akhirat akan menjadikan kita takut siksa, akan cari cara agar dicintai Alloh, agar Alloh ridho.

Akhirnya, kita mohon ampun pada Alloh. Yuuk persiapkan amal sholih mumpung masih hidup. Nabung amal, nabung sholat,  nabung dhuha tahajjud, nabung sedekah dan lainya yang baik baik. Insya Alloh jadi amal jariyah buat kita.

Wallohu a'lam
Salam
Al Faqir
#alihyaselaludihati

Kamis, 17 Maret 2016

Pikirkan Aib Sendiri daripada Memikirkan Aib Orang Lain

Dosa terbagi 2: dosa tertutup dan dosa terbuka. Ketika kita mendengar berita tentang keburukan orang lain, jangan pernah merasa kita lebih baik dari orang tersebut. Karena bisa jadi kita yang lebih buruk darinya. Inilah yang disebut dosa tertutup. Begitu juga yang dhohir, karena bisa saja dosa orang lain lebih sedikit dari kita. Jangan dulu menilai rendah orang lain.

Misalnya, kita melihat ada orang mabuk, atau orang berzina, jangan dulu memvonis orang itu buruk. Karena bisa jadi malah kita yang dosa batin, kita berhasut, riya, iri dengki, i'tikad hati, dan berkhayal. Semua itu bisa jadi dosa batin (tertutup). Padahal dosa batin ini adalah dosa besar di sisi Allah SWT. Allah membenci dosa batin dan pelakunya.

Waspadalah syetan selalu menggoda manusia. Kadang orang fasik secara dhohir padahal cinta pada Allah, takut dan ta'dzim pada-Nya. Orang fasik bisa saja cintanya besar pada Rasulullah SAW. Ketika maulidan, ia keluarkan seluruh hartanya untuk kelancaran acara maulidan tersebut. Jadi, kita tak boleh su'udzon dulu, karena belum tentu kita cintanya besar seperti itu. Akan terlihat nanti di Yaumul Qiyaamah orang yang benar-benar cinta pada Allah dan Rasul-Nya.

Jangan suka berhasut. Awas nanti orang yang hasut akan susah sakaratul maut. Jangan pikirkan orang lain, tapi perbaikilah diri sendiri. Takutlah kalau-kalau kita yang hasut.

(Ihya Ulumuddin Jilid 3)
________________________
#YukNgaji
@alihya_dramaga

Orang yang Menuntut Ilmu menurut Imam Malik


(Ringkasan Kuliah Subuh Kitab Ihya 'Ulumuddin Riwayat Imam Malik, 19 Maret 2016 @Majelis Al-Ihya Dramaga)

Imam Malik dikaruniai sifat yang 5, seperti Imam Syafi'i. Maka ketika Imam Malik ditanya, 
"Apa pendapatmu tentang orang yang menuntut Ilmu?"

Beliau menjawab,"Khasanun jamiilun (sangat baik)". 
Kamu harus memperhatikan yang diwajibkan dari shubuh sampai sore yaitu menuntut Ilmu. Dan Imam Malik termasuk yang mengagungkan Ilmu Agama, apabila beliau hendak mengajar Ilmu hadist, beliau berwudlu, kemudian duduk di tempat duduknya, kemudian merapikan jenggotnya, kemudian memakai wewangian, kemudian beliau duduk di mimbar, duduk dengan tenang dan terhormat. 
Kemudian beliau mengajar hadist. Dan dikatakan, "Aku senang mengagungkan hadist Nabi SAW." 
Dan beliau berkata,"Ilmu adalah cahaya, Alloh memberikan apa yang beliau kehendaki dan tidak banyak memberikan riwayat (basa basi)." 
Dan ketenangan menunjukkan adanya ma'rifat dengan keMaha Luhuran Alloh.
____________________________________
#YukNgaji
@alihya_dramaga

Minggu, 03 Mei 2015

Keutamaan Ilmu

oleh : Abi Husni Thamrin

"Tuntutlah ilmu, karena dengannya jalan bertaqarrub ilallh". Mengajarkannya adalah shodaqah. Ilmu sahabat karib saat susah maupun bahagia. Ilmu adalah perdana menteri (yang utama) saat berkumpul dengan para sahabat. Ilmu adalah teman saat tiada seorang teman pun yang menemani. Ilmu adalah mercusuar surga. Orang berilmu akan diceritakan jejak hidupnya dan dijadikan tauladan oleh manusia lainya.

Rabu, 29 April 2015

Kajian Perempuan sholehah dan Lelaki sholeh ke-2



Assalamu ‘alaikum Wr. Wb.
Setelah kemarin kita membahas tentang perempuan yang sholehah. Sekarang kita akan membahas tentang “Pelayanan Perempuan terhadap suaminya”. Sebagai seorang Istri tentunya tidak bisa tidak mengetahui pelayanan yang baik dan benar menurut islam kepada suaminya, langsung saja kita mulai ;
Pertanyaan : Apakah wajib pelayanan perempuan terhadap suaminya?
Jawab : Wajib bagi seorang perempuan melayani suaminya, Syaikh As-Syankithi al-Hanbali berkata ; termasuk pelayanan terhadap suami yaitu pelayanan urusan rumah suami, dimana suami merasa senang, ridha, dan merasa bahwasannya hak suami telah dijaga dan kemashlahatan suami juga dijaga. Sehingga Suami merasa puas.
Seperti dalam “Durusu umdatil fiqhi” karangan Syaikh As-Syankithi al-Hanbali juz 7 halaman 359; Sebagian dari hak-hak istri atas suami, yaitu hak-hak pelayanan jasmani. Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla menciptakan perempuan dan menjadikannya kekhususan yang baik untuk memenuhi keperluan rumah, mengurusi rumah, dan memperhatikan urusan rumah. Maka jika perempuan telah melayani keperluan rumah yang semestinya maka suami akan senang, ridha, dan merasa bahwasannya hak suami dan kemashlahatannya telah dijaga. Sehingga Suami merasa puas.
Wallahul muwaffiq ila aqwamitthoriq
Ihdinashshirothol mustqim
Wassalamu alaikum Wr. Wb.


Al-Faqir al-Dho’if Hamzah Alfarisi,Biologi 50

Kamis, 16 April 2015

Kajian Perempuan sholehah dan Lelaki sholeh ke-1



Assalamu ‘alaikum Wr. Wb.
Segala puji milik Allah yang berfirman di dalam kitab-Nya yang mulia : “Kaum lelaki menjadi pemimpin terhadap kaum wanita oleh karena Allah telah melebihkan sebagian kamu atas lainnya dan juga karena mereka telah menafkahkan harta mereka. Maka wanita-wanita yang shalehah ialah yang taat lagi memelihara diri di balik belakang karena Allah telah memelihara mereka (Surah An-Nisa’ 34). Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan atas nabi kita Muhammad SAW yang bersabda “Barang siapa yang diberikan rizki oleh Allah berupa wanita yang sholihah maka sungguh Allah telah menolongnya atas separuh agamanya (HR. Hakim) dan atas keluarga, sahabat dan orang-orang yang mengikuti mereka hingga hari kiamat.
Amma ba’du, Tulisan ini insyaAllah akan menguraikan tentang “Permasalahan-permasalahan seputar wanita sholihah dan lelaki sholih” dari kitab “al-masail fi maratin sholihatin wa marin sholihin” yang menjelaskan perihal yang berhubungan dengan wanita sholihah dan lelaki sholih dengan penjelasan dari al-Qur’an, hadist-hadist dan perkataan ulama. Kitab ini dikarang oleh Ulama kita K.H Ahmad yasin asymuni.
Sesuai hadist nabi diatas, maka mengetahui tentang ciri-ciri dan karakter seorang wanita sholihah sangatlah penting. Bagaimana seandainya kita menjawab pertanyaan : Siapa wanita yang sholihah?? Tentunya untuk menjawab ini bukan perkara mudah. Do’akan semoga risalah ini bisa istiqomah sehingga dapat dijelaskan secara gamblang siapa wanita yang sholihah itu sebenarnya. Risalah ini akan kami desain dengan bentuk Tanya jawab. Langsung saja, sebagai berikut :
Wanita Sholihah
Pertanyaan : Siapa wanitah sholehah itu?
Jawab : Wanita sholihah adalah wanita yang taat lagi memelihara diri di balik belakang karena Allah telah memelihara mereka (Surah An-Nisa’ 34).

Pertanyaan : Apa yang dimaksud dengan firman Allah “qonitatun” (taat)?
Jawab : Yang dimaksud qonitatun (taat) adalah selalu menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah ta’ala dan memenuhi hak-hak suaminya. Syaikh Abdullah bin Sholih al-fauzan al-Hanbali berkata Sesungguhnya istri yang sholehah yaitu istri yang bisa menjadi (1) penolong bagi suaminya atas terbentuknya keluarga yang baik, (2) membangun keluarga yang fadhil (utama), (3) penolong bagi suami atas urusan agama dan urusan dunianya, (4) menunjukkan sikap yang menyenangkan bagi suami, menenangkan dan membahagiakan dalam kehidupan suamiya.

Seperti dalam kitab “Mafaatihul ghoib” karya Imam Fahrur Rozi juz 10 halaman 71 ; “yang taat lagi memelihara diri di balik belakang ada dua wajah, yang pertama, “qonitatun” (taat) maksudnya mentaati Allah. Sedangkan “hafidzotun lil ghoib” (memelihara diri di balik belakang) maksudnya memenuhi hak-hak suami, tentunya dengan mendahulukan hak-hak Allah kemudian memenuhi hak-hak suami. Wajah yang kedua, keadaan perempuan itu adakalanya saat hadirnya suami dan saat tidak hadirnya suami. Adapun saat hadirnya suami seperti yang telah Allah berikan persifatan yaitu qonitatun”, sedangan asal dari lafad “qunut” yaitu keberlanjutan (kontinyu) taat, yang secara makna berarti memenuhi hak suami. Dhohirnya ini adalah ikhbar (pemberitaan), kalaupun tidak sesungguhnya yang dimaksud ialah perintah untuk taat. Ketahuilah sesungguhnya tidak ada perempuan yang sholehah kecuali taat kepada suaminya, karena sesungguhnya Allah berfirman : “Wanita-wanita sholihah adalah wanita yang taat

Pertanyaan : Apakah yang dimaksud dengan “hafidzotun lil ghoib” (memelihara diri di balik belakang)?
Jawab : Yang dimaksud “hafidzotun lil ghoib” yaitu memelihara diri di balik belakang ada beberapa wajah, (1) menjaga dirinya dari zina, (2) menjaga harta suami dari kehilangan (3) menjaga rumah suami dari perkara yang tidak layak, (4) menjaga air suami (mani) dalam rahimnya dan tidak menggugurkannya, seperti dalam kitab “Mafaatihul ghoib” karya Imam Fahrur Rozi juz 10 halaman 71.
Pertanyaan : Apa yang dimaksud firman Allah “bima hafizhallah”?
Jawab : Dalam kitab al-Hawi al-Kabir karya Imam Mawardi juz 9 halaman 596 : Lafad “bima hafizhallah” ada dua ta’wil, (1) yang dimaksud adalah penjagaan Allah atas wanita-wanita sholehah sehingga menjadi wanita-wanita sholehah, ini adalah perkataan ‘Atho. (2) Dengan perkara yang telah Allah wajibkan atas suami-suaminya berupa mahar dan nafkah, sehingga menjadi wanita-wanita yang terjaga, ini perkataan ar-Zajjaj.

Demikian pembahasan tentang wanita sholehah. Apabila ada kesalahan mohon koreksinya, karena manusia adalah tempat salah dan lupa. Adapaun pembahasan selanjutnya insyaAllah tentang “Pelayanan perempuan terhadap suaminya”.
Wallahul muwaffiq ila aqwamitthoriq
Ihdinashshirothol mustqim
Wassalamu alaikum Wr. Wb.


Hamzah Alfarisi, Biologi 50