Minggu, 27 Maret 2016

Tukang Sepatu yang Lebih Tinggi Derajatnya dari Ahli Ibadah

sumber gambar: 3.bp.blogspot.com
Kitab Ihya Ulumuddin 3
Kuliah subuh Al Ihya
Ahad, 27/3/2016

Orang yang baik itu ketika melihat keburukan orang lain bukannya bangga, tapi berfikirlah bahwa bisa saja orang orang itu lebih baik dari kita, kita harus khusnudzon.
Benar, seseorang merasa takut jika memandang orang lain lantas merasa lebih baik darinya, ini adalah keutamaan dari Allah.
itu lebih baik dari kita, kita harus khusnudzon.

Dikisahkan seorang ahli ibadah menghabiskan hari-harinya hanya beribadah di gunung, suatu saat ia bermimpi dan dikatakan,
"Kamu datanglah kepada tukang sepatu, mintalah ia untuk mendo'akanmu".
Akhirnya ahli ibadah itu datang kepada tukang sepatu dan bertanya tentang amalnya karena rasa herannya.
"Aku puasa di siang hari, usaha untuk disedekahkan dan untuk keluarga, sore pulang ke rumah," jawab tukang sepatu itu. (Ada qoul yang mengatakan bahwa hartanya dibagi 3: sodaqoh, keluarga, dan tabungan).

Lalu ahli ibadah itu bertanya-tanya, tukang sepatu baik tapi kenapa ia tidak menghabiskan harinya untuk beribadah di gunung.
Akhirnya ahli ibadah pulang, dan bermimpi lagi, dikatakan:
"Kembalilah ke tukang sepada, tanyakan tentang kuning telur yang ada di muka"
Ahli ibadah datang lagi dan bertanya. Tukang sepatu itu menjawab,
"Aku tidak melihat orang kecuali yang ada didiriku adalah orang itu selamat, dan akulah yang celaka"
Ahli ibadah terkejut, dan menyadari bahwa tukang sepatu itu lebih tinggi derajatnya daripada dia.

Kontributor: Nurul H (AGH 50)
____________________
#Syidia
#alihya_darmaga

Tidak ada komentar :

Posting Komentar